Berita

Sosialisasi Vaksin Covid 19 dan Screening Covid 19
Image 3

Sosialisasi Vaksin Covid 19 dan Screening Covid 19

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dimulai pada 13 Januari 2021 dengan vaksinasi pertama dilakukan pada Presiden RI Joko Widodo, serta sejumlah perwakilan dari berbagai latar belakang seperti tenaga kesehatan, pemuka agama, guru, dan lain-lain.

Program vaksinasi ini terlaksana setelah pada tanggal 11 Januari 2021, Badan POM mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin dan dikeluarkannya fatwa halal oleh Majelis Ulama Indonesia.

Sebagai informasi, vaksin COVID-19 produksi Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan dengan jarak waktu 14 hari. Para penerima vaksin akan mendapatkan kartu vaksinasi dan diingatkan untuk kembali menerima vaksin untuk kedua kalinya.

Mari kita dukung program vaksinasi, dan terus disiplin protokol kesehatan 5M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak, hindari kerumunan, Mencuci tangan pakai sabun dengan rutin dan mengurangi Mobilitas. Tidak lupa juga kita melakukan screening Covid 19 untuk mengetahui sejauhmana dan seperti apa penyebaran wabah Covid 19.

Dalam meningkatkan capaian kegiatan vaksinasi dan pelacakan kasus di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bagu, maka TIM UPTD Puskesmas Bagu melakukan kegiatan sosialisasi Vaksin Covid 19 dan Screening Covid 19 di wilayah kerja Puskesmas Bagu


Penyaringan atau screening Covid-19 adalah langkah penting dalam mencegah penularan penyakit yang diakibatkan virus corona ini. Screening merupakan tindakan awal yang dilakukan petugas kesehatan terhadap pasien yang datang ke rumah sakit. Tindakan ini menentukan langkah selanjutnya, apakah pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit khusus rujukan Covid-19, perlu menjalani tes permulaan, atau bisa diperiksa secara umum sesuai dengan keluhan.

Screening Covid-19 dilakukan oleh petugas medis yang berkompeten sesuai dengan pedoman protokol penanganan Covid-19 yang diterbitkan Kementerian Kesehatan. Screening bisa dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas hingga rumah sakit. Prosedur ini penting demi keamanan pasien itu sendiri serta orang lain yang berada di sekitarnya, termasuk petugas medis yang menangani.


Dalam screening, diperlukan kerja sama dari pasien demi mendapatkan hasil yang valid. Ketidakjujuran dalam pemberian keterangan akan berakibat fatal karena berpotensi menyebarkan virus corona ke orang-orang yang berinteraksi dengan pasien, khususnya dokter dan perawat.


Related Posts: