
Griya Pesona
Pelayanan kesehatan tidak hanya bertumpu pada pengobatan medis modern, tetapi juga perlu mengakomodasi kearifan lokal dan potensi alami yang ada di lingkungan masyarakat. Inovasi Griya Pesona merupakan jawaban atas tantangan pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Bagu, khususnya dalam menghadapi rendahnya angka pemanfaatan tanaman obat keluarga serta meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi.
Dasar hukum pelaksanaan inovasi ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, serta SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah tentang Inovasi-Inovasi UPTD Puskesmas Bagu.
Permasalahan utama yang melatarbelakangi lahirnya inovasi ini adalah masih rendahnya kesadaran dan praktik masyarakat dalam mengendalikan PTM secara mandiri. Hasil PIS-PK tahun 2021 menunjukkan bahwa masih banyak warga yang belum rutin minum obat atau memanfaatkan tanaman herbal sebagai alternatif pengobatan, padahal hipertensi dapat dikendalikan dengan pengobatan teratur dan konsumsi herbal. Data menunjukkan, angka kesadaran tertinggi terdapat di Desa Bilebante (23,99%), sedangkan yang terendah di Desa Bagu (9,63%).
Selanjutnya, hasil Survei Mawas Diri (SMD) tahun 2021 juga menunjukkan rendahnya pemanfaatan tanaman herbal dan lahan pekarangan. Rata-rata hanya 19,06% warga di wilayah kerja Puskesmas Bagu yang memanfaatkan tanaman herbal. Angka ini menunjukkan bahwa potensi lokal belum dimaksimalkan untuk mendukung upaya kesehatan preventif dan promotif.
Isu strategis lainnya adalah pandemi Covid-19 yang melanda dunia pada tahun 2021. Kondisi tersebut mengakibatkan terbatasnya aktivitas masyarakat, termasuk kunjungan ke fasilitas kesehatan. Di sisi lain, petugas kesehatan tetap harus melaksanakan tugasnya di tengah situasi yang serba terbatas. Di saat yang sama, hasil PIS-PK dan SMD memperlihatkan hasil yang masih jauh dari harapan, memperkuat urgensi untuk menghadirkan solusi yang lebih inovatif dan kontekstual.
Inovasi “Griya Pesona” yang diinisiasi oleh Puskesmas Bagu merupakan sebuah langkah progresif dalam pengembangan layanan kesehatan berbasis potensi lokal. Inovasi ini tidak hanya menjadi terobosan dalam penyelenggaraan layanan kesehatan tradisional, namun juga berhasil menarik perhatian dan apresiasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah. Respon positif ini dibuktikan dengan langkah cepat Dinas Kesehatan dalam menyusun Raperda (Rancangan Peraturan Daerah) yang mengatur dan memperkuat dasar hukum layanan kesehatan tradisional ini, serta rencana pelatihan khusus bagi tenaga kesehatan untuk layanan pengobatan tradisional dan SPA.
Kehadiran Griya Pesona menjadi bentuk nyata dari transformasi layanan kesehatan yang lebih inklusif, adaptif, dan memberdayakan masyarakat. Tidak hanya menjadikan masyarakat sebagai objek layanan, program ini mengangkat peran aktif masyarakat sebagai subjek perubahan. Masyarakat didorong untuk mengenali potensi lingkungan sekitarnya, memanfaatkan tanaman obat yang tersedia secara alami, serta memahami cara-cara tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun untuk menjaga dan memelihara kesehatan keluarga.
Lebih dari sekadar pemanfaatan tanaman obat, Griya Pesona hadir sebagai jawaban atas tantangan sistem kesehatan modern yang kerap kali bersifat sentralistik dan kurang memperhatikan kearifan lokal. Pendekatan berbasis lingkungan, edukatif, dan partisipatif yang dibangun dalam program ini, sejalan dengan semangat pembangunan kesehatan nasional yang menekankan pada prinsip promotif dan preventif, tanpa meninggalkan aspek kuratif
JENIS – JENIS LAYANAN GRIYA PESONA :
- KONSULTASI ONLINE/OFFLINE
- EDUKASI
- COOKING CLASS HERBAL
- SPA THERAPY
- AKUPUNKTUR
?Jadwal Konsultasi : Setiap Hari Kamis
Dapat menghubungi Konsultasi Griya Pesona
?